Kamis, 14 April 2011

Polisi Endus Keberadaan NII di Jakarta, Sudah Lama Diawasi

E Mei Amelia R - detikNews


<p>Your browser does not support iframes.</p>
<a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1b&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a59ecd1b' border='0' alt='' /></a>

Jakarta - Beberapa kalangan menduga Laila Febriani alias Lian yang sempat menghilang misterius, diculik dan didoktrin anggota Negara Islam Indonesia (NII). Keberadaan NII di Jakarta dan sekitarnya telah diendus polisi dan sudah lama diawasi.

"Di Jakarta dan sekitarnya sudah ada. Tapi yang paling banyak di sekitarnya itu," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman, di sela-sela ulang tahun Pos Kota di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Kamis (14/4/2011).

Namun ketika ditanya apakah Lian didoktrin NII, Sutarman mengatakan, dugaan belum mengarah ke sana. Yang dilakukan oleh polisi adalah dengan sebanyak mungkin mengumpulkan bukti.

"Saya tidak bisa menjelaskan di sini bagaimana mekanisme kerja mereka (NII). Tapi sebenarnya sudah lama dalam pengawasan kita dan kelompoknya sudah ada yang di kita (yang diketahui)," terang Sutarman.

Cara perekrutan NII seperti yang dialami Lian? "Ya NII ini memang sudah lama kita awasi. Dan kita sudah tahu keberadaan mereka," ucapnya.

Dia mengatakan, Polda Metro Jaya sebelumnya hanya banyak mendapat laporan kasus hipnosis. Di mana seseorang dihipnosis sehingga mau melakukan sesuatu yang sesuai dengan arahan si hipnotis.

"Dengan dihipnosis orang kemudian manut sehingga pelaku bisa mengambil uang korban. Ini kriminal dan tujuannya untuk mendapat keuntungan. Kalau Lian kan dibawa ke tempat lain. Kemudian tujuannya apa, korban disuruh bekerja, hasil pekerjaan dikasih seseorang, ini masih informasi saja yang belum jadi alat bukti," tutur Sutarman.

Lian Febriani adalah CPNS di Bagian Tata Usaha, Direktorat Bandar Udara, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan yang hilang pada Kamis (7/4) lalu. Sebelum hilang, Lian dan teman sekantornya sempat makan siang di kantin Kementerian Informasi dan Komunikasi.

Usai makan siang, Lian mengatakan kepada temannya ia akan menemui seseorang di Jl Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun hingga jam pulang kantor Lian tidak pernah kembali ke kantornya.

Sejak menghilang, Lian juga tidak pernah menghubungi keluarga maupun rekan sekantornya. Saat ditemukan beberapa hari kemudian di Masjid Atta'awun, Puncak, ada yang aneh dari kondisi psikologis ibu satu anak tersebut. Dia tak mengenal lagi keluarganya, termasuk dirinya sendiri. Dia juga mengenakan cadar dan mengaku bernama Maryam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar