Kamis, 14 April 2011

Siswa dan Truk Pasir pun Diperiksa

Triono Wahyu Sudibyo - detikNews



Siswa dan Truk Pasir pun Diperiksa

Cilacap - Penjagaan menjelang eksekusi terpidana mati Bom Bali I Amrozi cs kian ditingkatkan. Siswa dan truk pengangkut pasir pun tak luput dari pemeriksaan.

Terhitung mulai Selasa, (4/11/2008), siswa (SD, SMP, dan SU), warga, dan kendaraan yang masuk Nusakambangan, harus menjalani pemeriksaan di dekat Pos Pengamanan Wijayapura.

Pantauan detikcom, siswa diwajibkan membuka tasnya. Lalu beberapa petugas memeriksanya. Setelah itu, mereka dan warga wajib mengisi absensi berupa data diri di pos.

Truk pemasok pasir untuk jalan di Nusakambangan juga diperiksa. Petugas tak segan-segan naik ke truk untuk memastikan isi truk tersebut benar-benar hanya pasir.

Petugas juga menggunakan cermin untuk memeriksa bagian bawah truk dan kendaraan roda empat lainnya. Setelah aman, mereka langsung diminta naik kapal Pengayoman II milik Depkum HAM Jateng.

Tak ada keterangan resmi mengenai pemeriksaan dan penjagaan, namun kemungkinan, hal itu dilakukan agar petugas lebih mudah dalam mengawasi lalulintas keluar masuknya orang ke Nusakambangan.

Lalulintas dari dan ke Nusakambangan selalu menarik perhatian wartawan. Jika ada mobil yang 'mencurigakan', mereka langsung berhamburan untuk memastikan penumpang yang dibawanya. Namun sering kali mereka kecewa, karena mobil tersebut kosong.

Surat Yusuf Supendi 'Seret' JK dan Wiranto

Ramadhian Fadillah - detikNews



Surat Yusuf Supendi 'Seret' JK dan Wiranto
Yusuf Supendi.Jakarta - Di dalam surat pengaduannya kepada pimpinan KPK, Yusuf Supendi memaparkan dugaan skandal keuangan yang dilakukan elite politisi PKS. Di dalam surat itu juga dia cantumkan nama Wiranto dan Jusuf Kalla. Apa peran dua tokoh politik tersebut?

Berikut kutipan salinan surat yang ditandatangani Yusuf Supendi. Salinan dia bagikan langsung kepada wartawan sebelum meninggalkan Kantor KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (21/3/2011):

Pada kesempatan ini saya menyampaikan kepada Ketua dan Pimpinan KPK serta seluruh jajaran penegak hukum perihal masalah keuangan terkait elite PKS. Antara lain;

1. Uang mahar sebanyak Rp 40 miliar yang bersumber dari Adang Daradjatun dan digelapkan oleh Anis Matta sebesar Rp 10 miliar.

2. Uang sebanyak Rp 21 miliar yang dipublikasikan di Tempo edisi 31 Desember 2006 halaman 149. Elite PKS Hilmi Aminuddin mengatakan "Secara resmi PKS belum menerima uang dari Wiranto". Jika tidak resmi bagaimana?

3. Uang sebanyak Rp 34 miliar dari Jusuf Kalla pada Pilpres 2004 yang dikelola Luthfi Hasan Ishaaq, bendahara PKS.

Saya memilih kata 'mengelola Rp 34 miliar', saya tidak pernah memakai kata 'menerima' sebab masing-masing punya makna dan implikasi tersendiri. Yang saya sampaikan adalah pengelolaannya, bukan penerimanya dari Jusuf Kalla.

Saya menyerahkan bahan permulaan sejumlah dokumen untuk dipelajari. Sebuah amplop kecil untuk dipelajari berisi surat sakti, alat bukti terkait dana Rp 10 miliar, nama-nama selusin saksi terkait penggelapan yang dilakukan Anis Matta, nama pemegang bukti fisik manipulasi data donatur ke KPU.

Pada kesempatan ini pula saya menuntut KPK;
A. Segera melakukan langkah hukum terhadap elite PKS yang dikomandoi Saudara Hilmi Aminuddin (pembuktian terbalik).
B. Segera tindak lanjut kasus daging sapi bermasalah: Main Daging Pentolan PKS,  Renyah 'Daging Berjanggut'.
C. Segera tindak lanjuti dugaan gratifikasi elite PKS.
D. Segera koordinasi ke KPU dan kepolisian terkait dana donatur Rp 50 miliar. Oleh karena itu KPU atau kepolisian agar memblokir Kantor DPP PKS dan mengamankan semua bukti fisik agar tak terjadi penghilangan data.

Insya Allah terutama saat konfrontasi, saya siap hadir.

Siapa pun operator ancamaman kekerasan yang dapat menghilangkan nyawa, aktor interlektualnya adalah Luthfi Hasan, Presiden PKS. Dan patut diduga sutradaranya adalah Hilmi Aminuddin yang berpengalaman di NII.

Demikian hal yang saya sampaikan. Atas perhatian Ketua dan Pimpinan KPK serta segenap penegak hukum, saya ucapkan banyak terimakasih.

Jakarta, 21 Maret 2011
Yusuf Supendi"
Sekadar diketahui, Jusuf Kalla telah menjawab tudingan Yusuf Supendi. "Dana itu sama sekali tidak benar," kata JK kepada detikcom.

Amrozi Cs Bertahan Jihad Hingga Eksekusi

Triono Wahyu Sudibyo - detikNews



Amrozi Cs Bertahan Jihad Hingga Eksekusi

Cilacap - Terpidana mati Bom Bali I Amrozi cs memang teguh pendirian. Keyakinan mereka tentang jihad tak luntur menjelang eksekusi.

"Terakhir saya ketemu, keyakinan mereka tentang jihad tetap," tutur seorang rohaniawan LP, Sahlan Nashir, ketika ditemui usai meninggalkan Pulau Nusakambangan, Selasa (4/11/2008).

Sahlan mengatakan, para rohaniawan sering mengajak diskusi dengan Amrozi cs. Bukan pemahaman persepsi yang didapatkan, melainkan debat yang tak berujung.

Pengurus Yayasan Masjid Daarussalaam Cilacap ini mencontohkan, tiga terpidana yakin bahwa pemboman merupakan strategi jihad.

"Saat saya tanya, bagaimana kalau korbannya adalah orang yang tidak memusuhi Islam, mereka diam. Tapi keyakinan mereka sampai sekarang tak berubah," urainya.

Karena keyakinan soal jihad begitu kokoh, tiga terpidana berbeda mendapat perlakukan khusus dari para rohaniawan. Saat pembinaan rohani, mereka dipisah dengan narapidana lain.

"Ya, untuk menjaga agar narapidana lain tak terpengaruh saja. Kalau digabung, nanti malah merepotkan," jelasnya.

Sahlan mengaku bertemu terakhir dengan tiga terpidana sebelum Ramadan tahun ini. "Jadwal selanjutnya (pembinaan rohani bagi Amrozi cs), sepertinya sebulan lagi," katanya.

Yusuf Supendi Ungkap 'Dosa' Poligami 3 Petinggi PKS

Hery Winarno - detikNews
Yusuf Supendi Ungkap 'Dosa' Poligami 3 Petinggi PKS

Jakarta - Pendiri Partai Keadilan (PK) Yusuf Supendi tidak hanya melaporkan dugaan korupsi yang dilakukan Sekjen PKS, Anis Matta ke KPK. Yusuf juga membeberkan poligami yang dilakukan petinggi PKS.

"Yang poligaminya bermasalah ada 3, Lutfi Hasan Ishaaq, Tifatul dan Mahfudz," ujar Yusuf saat dihubungi wartawan, Senin (21/3/2011).

Menurut Yusuf, poligami yang dilakukan Lutfi yang saat ini menjabat sebagai Presiden PKS tidak direstui oleh Dewan Syariah. Bahkan Lutfi juga tidak mendapatkan restu dari istri pertamanya.

"Istri pertamanya bahkan minta supaya saya yang mendamaikan dengan Lutfi dan istri keduanya. Istri pertamanya minta cuma saya bisa mendamaikan, itu waktu saya masih menjadi Dewan Syariah, Lutfi masih bendahara PK," terang Yusuf.

Sedangkan menurut Yusuf, poligami yang dilakukan Tifatul dan Mahfudz tidak sah. Keduanya tidak mendapatkan restu dari Dewan Syariah.

"Poligami yang dilakukan (Tifatul dan Mahfudz) juga tidak sah karena walinya juga tidak sah. Saya sebagai Dewan Syariah yang memeriksanya sendiri," imbuhnya.

Yusuf Supendi adalah salah seorang pendiri Partai Keadilan (PK) yang merupakan cikal bakal Partai Keadilan Sosial (PKS). Kepada KPK, dia menyampaikan laporan mengenai dugaan tindak penggelapan uang kas PKS yang dilakukan oleh politisi senior PKS, Anis Matta.

Jumlah uang kas PKS yang digelapkan Anis Matta, diyakini Yusuf sebesar Rp 10 miliar. Uang sebanyak itu adalah bagian dari Rp 40 miliar yang disumbangkan Adang Daradjatun kepada PKS ketika mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2007 silam.

Untuk mendukung laporannya, Yusuf Supendi tidak sekedar menyampaikan surat kepada Pimpinan KPK. Melainkan juga daftar nama saksi berikut berkas-berkas dokumen yang diyakini sebagai bukti terjadinya tindak penggelapan.

FPI Berharap Bisa Kawal Amrozi Cs Hingga Liang Lahat

Gagah Wijoseno - detikNews
FPI Berharap Bisa Kawal Amrozi Cs Hingga Liang Lahat
Ilustrasi (Dok. detikcom)Jakarta - Sosok Amrozi cs mendapat perhatian khusus di mata Front Pembela Islam (FPI). Bahkan, FPI bersedia 'mengawal' Amrozi cs hingga liang lahat.

"FPI Cilacap dari awal menyatakan kesediaannya untuk mendampingi di saat detik-detik eksekusi dilaksanakan, mengurus, dan mengantarkan jenazahnya hingga ke Lamongan," kata Ketua DPW FPI Cilacap M Suryo Haryanto kepada detikcom, Selasa (4/11/2008).

Tidak hanya itu, Suryo mengatakan pihaknya juga bersedia menampung jenazah ketiga pelaku bom Bali itu. Bahkan tanah pemakaman juga sudah disiapkan bagi mereka di Cilacap.

"Bahkan kalau mau dimakamkan di Cilacap, kami telah siapkan wakaf tanah untuk Amrozi,"
ungkapnya.

Sebelumnya, FPI setempat juga pernah menggelar doa bersama di Masjid Baetul Mukminin, Jalan Stapelan Kompleks Balai Desa Sidamulya, Kecamatan Sidamulya, Cilacap. Doa tersebut dimaksudkan sebagai bentuk solidaritas sesama Muslim.

Diserang Soal Poligami, Presiden PKS Tetap Rukun dengan Istrinya

Elvan Dany Sutrisno - detikNews



Jakarta - Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq menepis tudingan berpoligami secara tidak sah. Luthfi menuturkan tudingan yang dilontarkan pendiri PKS Yusuf Supendi kepadanya sebagai fitnah.

"Silakan fitnah nanti juga masyarakat yang akan menilai. Saya tidak merasa dijatuhkan dan tidak merasa jatuh," ujar Luthfi kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (22/3/2011).

Tudingan Yusuf tidak menganggu keharmonisan hubungan Luthfi dengan dua istrinya. Ia mengaku tudingan tersebut hanya masalah kecil.

"Hubungan dengan istri baik-baik saja. Ini saya habis ngobrol sama istri," tutur Luthfi.

Luthfi mengaku belum ingin mengomentari berlebihan. Ia menunggu ujung sepak terjang Yusuf Supendi.

"Sudah biarkan saja dia mau ngomong soal apa, biarkan dia buka semua, nanti akhirnya kami memberikan jawaban. Ini kan negara demokrasi jadi semua orang boleh bicara," papar Luthfi.

Luthfi pun belum berpikir menuntut Yusuf melalui jalur hukum. "Kasihan, karena bagi PKS tidak bisa melangkah ke hukum nanti kasihan keluarganya," tuturnya.

Gedung FX di Sudirman Diancam Bom

Alfian Banjaransari - detikNews
 Jakarta - Teror bom kembali terjadi. Kali ini yang menjadi sasaran Gedung FX, yang dulu dikenal dengan nama Sudirman Place yang terletak di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.

"Iya ada ancaman, asli atau tidaknya kita tidak tahu," kata petugas jaga Polsek Tanah Abang yang enggan disebutkan namannya, saat dihubungi lewat telepon, pukul 19.10 WIB, Selasa (4/11/2008).

Menurutnya, petugas segera melakukan pengecekan dan pemeriksaan. "Tim gegana sudah di sana," imbuhnya.

Ancaman ini adalah yang kedua kalinya, sebelumnya di pagi hari melalui SMS ke nomor 1717 ancaman bom dialamatkan ke Kedubes Amerika Serikat dan Australia.